Penolakan Indonesia terhadap Dominasi Israel di Gaza
Indonesia tolak Israel Gaza secara tegas setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan niat menguasai Gaza secara militer. Pemerintah Indonesia menganggap rencana tersebut bukan solusi, melainkan potensi memperburuk kondisi kemanusiaan dan politik di wilayah tersebut.
Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, menegaskan bahwa langkah Israel hanya akan memperpanjang penderitaan rakyat Palestina dan menimbulkan ketegangan baru di kawasan.
Arrmanatha: Rencana Ini Bertentangan dengan Upaya Damai
Dalam konferensi pers pada Jumat (8/8/2025), Arrmanatha menyampaikan bahwa pendekatan militer tidak pernah menjadi solusi berkelanjutan. Ia juga menekankan bahwa masyarakat internasional justru tengah mendorong proses damai berdasarkan prinsip solusi dua negara.
“Langkah sepihak seperti ini hanya memperburuk ketegangan dan menciptakan siklus kekerasan baru,” katanya dengan tegas.
Selain itu, pemerintah Indonesia mendesak seluruh pihak agar mengutamakan dialog dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Netanyahu Tak Tawarkan Solusi Jangka Panjang
Pernyataan Netanyahu kepada Fox News bahwa Israel ingin menguasai Gaza, namun tidak ingin mengaturnya secara administratif, menuai reaksi negatif. Ia menyebut pasukan Arab mungkin akan ditugaskan, tanpa memberikan rincian siapa yang dimaksud atau bagaimana bentuk pemerintahan tersebut.
Sikap ambigu ini memperlihatkan bahwa rencana itu belum matang dan berisiko memicu konflik baru, baik di tingkat lokal maupun regional.
Dukungan Internasional Diperlukan Sekarang
Indonesia menyerukan kepada PBB dan komunitas internasional untuk segera bertindak. Dunia harus mendorong gencatan senjata dan mendukung pengiriman bantuan kemanusiaan yang aman dan merata.
Langkah nyata sangat dibutuhkan agar warga Gaza tidak terus menjadi korban dalam konflik yang tiada akhir. Saat ini, suara dunia adalah kunci untuk mengakhiri kekerasan dan membuka jalan menuju keadilan.
Indonesia Konsisten Dukung Kemerdekaan Palestina
Penolakan Indonesia terhadap dominasi Israel adalah bukti komitmen jangka panjang terhadap Palestina. Selain selaras dengan konstitusi, sikap ini mencerminkan solidaritas terhadap perjuangan bangsa yang tertindas.
Indonesia akan terus menggunakan jalur diplomatik, regional, dan global untuk menekan Israel agar menghormati hukum internasional dan hak asasi manusia.
Kesimpulan
Indonesia tolak Israel Gaza sebagai bentuk komitmen terhadap perdamaian dan keadilan. Dunia tidak boleh diam. Kolaborasi internasional adalah harapan terakhir bagi rakyat Palestina.
