FAM68 – Pulau Poveglia, yang dikenal sebagai pulau angker di Italia, kini resmi dikelola oleh komunitas lokal Venesia selama 99 tahun. Langkah ini diambil untuk menghindari pariwisata massal yang merusak dan menjaga pulau agar tetap menjadi ruang bagi warga setempat.
Mengapa Pulau Poveglia Jadi Fokus Warga Venesia?
Sejak lama, Pulau Poveglia menjadi simbol keangkeran karena sejarah kelamnya. Namun, belakangan ini, warga Venesia semakin khawatir dengan dampak pariwisata yang berlebihan. Oleh karena itu, mereka membentuk komunitas “Poveglia per Tutti” yang berhasil mendapatkan hak sewa pulau ini selama 99 tahun.
Dengan begitu, mereka bisa mengelola pulau seluas 7,5 hektar itu secara mandiri. Komunitas ini bertujuan mengubah pulau tersebut menjadi ruang terbuka yang hanya dapat diakses oleh warga lokal, bukan turis asing.
Sejarah Kelam Pulau Poveglia yang Membuatnya Angker
Pulau Poveglia punya sejarah yang sangat gelap. Romawi awalnya menggunakan pulau ini sebagai pangkalan militer, kemudian pihak berwenang pada abad ke-18 mengarantina korban wabah pes di pulau ini. Lebih dari 160.000 orang meninggal di sana dan pihak berwenang menguburkan mereka di pulau tersebut.
Selanjutnya, pada abad ke-19, pulau ini menjadi rumah sakit jiwa. Para pasien sering mengalami perlakuan tidak manusiawi dan eksperimen medis yang melanggar hak asasi. Rumah sakit itu akhirnya ditutup pada tahun 1968. Sejak saat itu, Pulau Poveglia menjadi tempat terbengkalai dengan bangunan rusak dan alam liar yang mengambil alih.
Dampak Negatif Pariwisata Massal di Venesia dan Pulau Poveglia
Pariwisata massal membuat warga Venesia kehilangan ruang hidupnya. Selain itu, harga properti terus naik dan ruang publik semakin sempit. Oleh karena itu, warga merasa perlu merebut kembali ruang kota yang sudah tergerus. Mengelola Pulau Poveglia menjadi bentuk protes sekaligus upaya melindungi identitas lokal dari tekanan komersialisasi.
Harapan Warga Venesia untuk Masa Depan Pulau Poveglia
Meskipun reputasi pulau ini cukup menyeramkan, komunitas lokal bertekad mengubah Pulau Poveglia menjadi tempat yang membawa manfaat dan kegembiraan bagi warga. Mereka ingin pulau ini menjadi ruang hijau yang bebas dari kepadatan turis, sekaligus melestarikan sejarahnya.
Massimo Pera, salah satu anggota komunitas, menegaskan bahwa ini adalah kemenangan besar bagi masyarakat Venesia untuk mempertahankan ruang publik mereka.
Kesimpulan: Pulau Poveglia Sebagai Simbol Perlawanan
Dengan pengelolaan selama 99 tahun oleh warga lokal, Pulau Poveglia akan menjadi contoh nyata bagaimana masyarakat dapat melindungi ruang publik dari pariwisata yang berlebihan. Pulau ini bukan hanya tempat angker, tetapi juga simbol perlawanan warga Venesia terhadap komersialisasi yang tidak terkendali.